Pusat Jaringan Informasi (PJI) yang selama ini dikenal oleh para mahasiswa sebagai tempat mengajukan keluhan fasilitas universitas yang berkaitan dengan teknologi seperti komputer, LCD-Projector ini tengah mengalami pergantian nama dan kelak juga penambahan tugas. Tidak hanya PJI, Pusat Pengembangan Sistem Informasi (PPSI) yang bertugas mengembangkan dan memaintenance aplikasi website juga tengah berganti nama dan juga kelak bukan lagi tempat mahasiswa mengadukan keluhannya terhadap fasilitas-fasilitas universitas, baik yang berkaitan dengan website maupun tidak.
Seperti yang sudah dikenal oleh
mahasiswa, Pusat Jaringan Internet (PJI) kerapkali didatangi untuk
menangani masalah-masalah harian yang dialami oleh mahasiswa terkait
dengan fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan teknologi baik
komputer, LCD-Projector dan sebagainya. Sedangkan Pusat Pengembangan
Sistem Informasi (PPSI) yag memiliki tugas mengembangkan dan me-maintenance aplikasi
website inipun tak jarang menjadi tujuan mahasiswa dalam menyampaikan
keluhannya terkait dengan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada website.
Padahal menurut Giri Purnomo S,Pd.M.Kom selaku kepala PPSI hal itu
jelas menyalahi prosedur, karena tugas PPSI bukanlah berhadapan langsung
dengan user atau mahasiswa. Walau PPSI tetap melayani keluhan dari para
user atau mahasiswa, namun sebaiknya user atau mahasiswa mengikuti
prosedur yang ditetapkan oleh pihak universitas.
Giri P. M.Kom |
Belum lama ini PJI juga telah berganti
nama menjadi Pusat Operasional dan Support System Informasi (POSSI) dan
dengan pergantian nama ini, nantinya POSSI ini akan menjadi front-line
yang berhubungan langsung dengan user atau mahasiswa jadi user tidak
perlu lagi mendatangi divisi-divisi yang berbeda untuk mengeluhkan
beberapa hal. POSSI ini akan menjadi satu-satunya pusat keluhan
mahasiswa. sehingga PPSI yang juga telah berganti nama menjadi Pusat
Pengembangan Solusi Sistem Informasi (PPSSI) tidak lagi berhubungan
dengan user atau mahasiswa yang mengajukan keluhan-keluhannya. Sehingga
PPSSI nantinya fokus pada tugas utamanya untuk menembangkan dan mengolah
aplikasi website. Kalaupun menerima komplain atau masukan PPSSI hanya
henya menerima dari divisi-divisi saja, tidak langsung dari user atau
mahasiswa agar terjadi tertib administrasi.
Selain pergantian nama,Giri juga
menambahkan bahwa Direktorat IT beserta seluruh jajarannya juga terus
melakukan perbaikan akan keluhan-keluhan yang disampaikan oleh mahasiswa
yang diantaranya adalah lambatnya koneksi dalam mengakses SIA. Akses
yang digunakan oleh pihak PPSSI pun nantinya bukan aplikasi yang gratis
atau bebas biaya melainkan akan beralih ke sistem yang lebih baik dan
berbayar. Versi sistem yang digunakan oleh PPSSI yang semula hanya versi
9G akan ditingkatkan ke versi 11G, guna meningkatkan mutu pelayanan
dari Direktorat IT itu sendiri. Salah satu solusi yang sudah menjadi
program kerja Direktorat IT yaitu progress “SIA-Next Generation” yang
sudah didesain dan masih pada tahap lelang penawaran ke vendor-vendor, pengembangannyapun akan menggunakan sistem outsource. Sehingga nantinya mengakses lebih mudah dan aplikasi yang tadinya berlainan dan terbagi-bagi menjadi satu akses.
Giri mengatakan bahwa pihaknya maupun
Direktorat IT akan terus melakukan perbaikan guna kenyamanan mahasiswa,
progresnya dapat dilihat dari mulai pembagian pengisisan KRS sesuai
program studi masing-masing. Hal itu dilakukan guna mencegah terjadinya
kelambatan ataupun kesalahan server. Selain itu Giri juga berpesan
kepada para pengguna website agar mengetahui penyebab eror yang
terpampang pada layar tampilan sehingga mengetahui apa penyebab
kesalahan akses dari tulisan yang ditampilkan oleh website.
Sosialisasi tentang info-info terbaru pun
sudah ditampilkan baik di website maupun selebaran yang berada di Tata
Usaha masing-masing fakultas sehingga mahasiswa dapat membaca dan
mengetahui info-info terkait jaringan ataupun website. Dan tidak melulu
menyalahi prosedur dan tertib administrasi.
Baca juga : Lambatnya Website, Salah Siapa ?
Tim Reporter :
Okta Fitriana (Teknik Elektro 2012) |
Anna Nurjanah (PR 2012) |
Post a Comment